Klasifikasi Tanaman Pidada atau dalam bahasa lain di kenal dengan apple mangrove (Sonnaratia caseolaris) merupakan tumbuhan berbiji terbuka yang memiliki propagul ( bagian dari organisme yang dipergunakan sebagai alat penyebaran atau reproduksi) yang sangat unik. Pohon pidada ini mampu tumbuh tinggi hingga 15 meter dengan bentuk perakar akar nafas, gagang daunnya berwarna kemerahan agak lebar namun sangat pendek dengan ujung membundar, Buahnya Seperti bola, ujungnya bertangkai dan bagian dasarnya terbungkus kelopak bunga.
Ukuran lebih besar dari S.alba, bijinya lebih banyak (800-1200 sedangkan ukuran diameter buahnya antara 6 – 9 cm. Biasanya pidada tumbuh di areal berlumpur yang agak dalam dengan salinitas yang rendah, tumbuhan ini tidak akan hidup pada daerah yang berkarang dan memiliki kadar asin yang tinggi.
Klasifikasi Tanaman Pidada
Klasifikasi mangrove Sonneratia caseolaris adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Lythraceae
Genus : Sonneratia
Species : Sonneratia caseolaris
Kandungan Gizi
Jumlah
Kalori (kal) 354
Air (g) 9.8
Protein (g) 5.6
Lemak (g) 0.5
Karbohidrat (g) 81.3
Serat Kasar (g) 4.0
Abu (g) 2.8
Ca (mg) 207
P (mg) 117
Sonneratia atau yang biasa dikenal dengan sebutan PIDADA memiliki “perawakan” sebagai pohon besar yang memiliki banyak sekali akar berbentuk serupa pensil yang mencuat ke atas. Bentuk akar ini merupakan bentuk adaptasi sonneratia untuk bernafas mengambil udara, karena kondisi tanah mangrove yang anoksik. Secara langsung bisa dikatakan kondisi anoksik adalah kondisi beracun, tapi arti sebenarnya dari anoksik adalah kurang oksigen atau tidak ada oksigen. Hal ini disebabkan ketidakberadaan oksigen di satu tempat bisa membuat satu pohon (dalam hal ini mangrove) bisa mati, oleh karena itu sonneratia “membuat” mekanisme akar nafas.
Sonneratia dikenal memiliki banyak manfaat, dan kegunaan, Primata pada umumnya sangat menyukai buah sonneratia yang rasanya asam ini. Mereka bahkan sudah mampu memilih, hanya buah yang matang saja yang bisa dimakan. Selain itu hewan pemakan buah yang lain, seperti kelelawar maupun burung, juga ikut menjadi ‘penggemar” buah ini. Sementara manusia, dengan belajar dari kera, telah mampu mengolah sonneratia dari jenis caseolaris untuk diolah menjadi sirup. Di Sulawesi, kayunya dibuat untuk perahu dan bahan bangunan, atau sebagai bahan bakar ketika tidak ada bahan bakar lain, karena kayunya berkualitas rendah dan memiliki serat yang padat, jadi sulit untuk memanfaatkan kayu